0-100 Followers Pertama di Threads

Praktik Sederhana Bangun Audiens Mulai dari Nol

Kamu engga salah baca kok, panduan ini emang punya target kecil 100 followers pertama. Tapi, kalau kamu mau dan bisa replika proses ini, hasilnya bisa lebih besar.

Catatan ini adalah hasil uji coba dan analisis beberapa akun yang bisa kamu praktikkan langsung ke akun saat ini. Mulai langsung aja dari rekomendasi panduan pertama πŸ‘‡οΈ 

πŸ˜‡ Mulai Memperkenalkan Diri dan Bercerita

Berasumsilah bahwa tidak ada orang yang mengenal kamu di Threads. Beritahukan diri kamu, hal yang menjadi perhatian, dan sesuatu yang ingin kamu bagikan di Threads.

Ini beberapa contoh perkenalan peserta kelas NULIS THREADS BARENG BAPACK2 πŸ‘‡οΈ 

Perkenalan dan cerita pengalaman di atas berhasil menjangkau lebih dari 30 ribu audiens. Total tersebut tentu bukan hal besar dan memastikan kesuksesan. Tapi juga bisa dianggap sebagai permulaan positif kalau kamu bisa mereplikanya.

Tulisan dari Pack Ahmad Rosid di balik @ngooding.id di atas mencapai 150.000 impresi. Catatan ini jadi yang terbesar sepanjang kelas menulis hingga Desember 2024.

Bahkan jika kamu bercerita proses mengembangkan karir seperti @_adityaeks, ada lebih dari 4.000 atensi yang bisa terhubung dengan konten. Ada banyak konten perkenalan lain yang sudah dicoba oleh peserta kelas. Kamu bisa cek tagar #ThreadstoProfit di Threads.

Konten ini cukup efektif menarik perhatian audiens. Selain itu, algoritma juga akan membantu mendefinisikan akun yang memiliki kemungkinan ketertarikan serupa.

Tantangannya, perkenalan ini cenderung tidak bisa direplika. Jadi, kalau kamu sudah melakukannya sekali, capaian di awal tidak selalu bisa diulang. Bahkan jika kamu memberi jarak cukup lama untuk melakukan perkenalan kembali.

Menghadirkan Opini Tentang Niche

Opini tentang niche menjadi cara menarik perhatian dan terhubung dengan orang yang peduli pada topiknya. Sesekali, cara ini juga mungkin menarik atensi pihak yang kontra.

Jadi ada dua bentuk atensi yang akan terkumpul. Baik atau buruk, atensi tetaplah atensi. Respon kontra dari konten pun tidak harus disikapi secara spontan dan impulsif.

Ini beberapa konten yang melibatkan opini tentang niche πŸ‘‡οΈ 

πŸ”‘ Pahami Kuncinya

Mereplika atau mengikuti petunjuk konten di atas tidak menjamin perkembangan audiens kamu. Di balik rilis tersebut, ada proses kreatif penulisan yang tetap harus dilakukan.

Pemahamannya tentu akan cukup panjang kalau dibahas A-Z. Tapi, cobalah setidaknya memahami hal-hal dasar ini πŸ‘‡οΈ 

πŸ‘¨ Memahami Diri sebagai Manusia

Mulailah dengan memahami cara kerja dasar media sosial. Tidak ada trik ajaib atau cara-cara cepat yang 100% berhasil. Membangun koneksi adalah tentang menjadi seorang manusia yang mau terhubung dengan manusia lain.

Gagasan dasarnya tetaplah berbagi benefit sekecil apapun yang kamu punya. Perlahan hal tersebut akan menjadi nilai tawar yang menggambarkan diri kamu di media sosial ataupun dunia nyata.

🀳 Memahami Diri Sendiri

Supaya bisa membagikan sesuatu, ada empat hal yang setidaknya kamu paham:

  1. Kamu adalah manusia pada umumnya;

  2. Manusia dalam konteks umum adalah setara;

  3. Manusia itu makhluk kompleks;

  4. Pengalaman manusia engga ada yang sama.

Terutama pada pemahaman poin ke-3 dan ke-4, kita menemukan celah besar tentang pentingnya informasi. Bahkan jika kamu cuma punya 10 benefit, hal tersebut belum tentu sudah dimiliki mereka yang punya 100 privilege.

Meminjam kalimat @bapakkerjaremote, kita tidak tahu hal-hal yang orang lain tidak tahu. Inilah ruang yang memungkinkan setiap orang berbagi benefitnya sendiri.

Dalam konteks membangun konten, kamu perlu mengidentifikasi tentang hal yang ingin disuarakan. Misal, saya menganalisa, eksperimen, dan berbagi tentang cara kerja Threads.

Kenapa saya bahas ini?

  1. Supaya Threads bisa lebih dipahami kreator;

  2. Saya punya analytical skill yang cukup;

  3. Pekerjaan saya menulis;

  4. Saya punya pengalaman menulis dan bidang konten.

Hal ini jadi kesimpulan saya setelah melewati proses mengenali diri sendiri. Engga gampang, tapi nantinya mempermudah banyak hal. Kalau kamu perlu diskusi tentang proses ini, saya menyediakan opsi diskusi 1-on-1. Cek link di tombol ini ya πŸ‘‡οΈ 

πŸ—£οΈ Belajarlah Berargumen

Walaupun kelihatannya gampang, engga semua orang bisa menulis dengan baik. Bahkan, ada banyak orang dewasa yang kurang jelas dalam berbicara.

  • Gagasannya berbelit-belit;

  • Argumentasinya engga koheren;

  • Engga ada arah gagasan yang jelas.

Situasi ini banyak dialami ketika berbicara ataupun menulis.

Sayangnya, banyak orang engga sadar kalau mereka itu ngomongnya ngelantur. Bahkan beberapa orang di sekitar mereka udah muak dan males buat kasih tau.

Kenapa? Si pelakunya ngeyel dan defensif kalau dikasih tau.

Kalau kamu sedikit sadar punya kelemahaman ini, coba baca tulisan di bawah ini. Sedikit bantuan tentang cara melepaskan diri dari cara bicara yang muter-muter.

πŸ“– Belajar Terstruktur

Benefit bangun audiens di media sosial itu cukup besar.

  • Cari kesempatan kerja;

  • Jual produk digital/fisik;

  • Bangun persepsi tentang diri;

  • Healing aja.

Prosesnya engga terlalu rumit kalau kamu belajar terstruktur. Tapi bisa jadi muter-muter dan bikin cape kalau belajar sendiri. Makanya, saya coba susun alur sederhananya di satu paket belajar. Paket ini juga udah lengkap sama grup diskusinya.

Coba kamu cek dulu beberapa peserta yang udah berhasil terkoneksi sama 1.000 audiens lewat cara kerja paket belajar ini πŸ‘‡οΈ 

Saya engga bisa klaim bahwa perkembangan akun-akun di atas adalah karena paket belajar yang saya buat. Hal itu terlalu jauh dari realita.

Kamu bisa anggap kawan-kawan di atas pernah berbagi gagasan tentang konten dan berkembang bareng. Ajakan saya untuk kamu pun sama, ayo tumbuh bareng.

  • Kenali dirinya;

  • Mulai bicara lewat konten;

  • Tumbuh dan diskusi.

Kamu bisa cek detail paketnya lewat tombol ini ya πŸ‘‡οΈ