Kerangka Validasi Ide via 10 Konten Threads

Jangan buru-buru bikin produk digital! Validasi dulu minat audiensnya.

Validasi ide produk digital sebelum rilis itu penting buat memastikan objek yang kamu kerjain emang diinginkan target audiens. Jangan buang waktu dan tenaga dengan bikin produk yang visioner menurut asumsi sendiri, tapi zonk pas dirilis.

Kerangka validasi ini saya praktikkan di Threads, tapi kalau kamu mau coba di ekosistem lain pun bisa. Fokus di kerangka kerjanya, bukan teknis format media!

1. Perkenalkan Masalah dan Solusi (4-5 Konten)

Sebelum jauh mengembangkan produk digital, cobalah dulu menyamakan persepsi dengan target pembeli. Eksistensi produk normalnya adalah solusi dari sebuah masalah.

Target pembeli harus merasakan adanya urgensi agar masalah tersebut diselesaikan. Kalau tidak ada urgensi, untuk apa mereka beli produk?

“Apakah target pasarmu merasakan urgensi yang sama tentang masalah?”

Hal yang kita anggap penting, bisa jadi sejalan dengan persepsi audiens. Tapi mungkin juga sama sekali tidak dianggap serius oleh mereka.

Ini adalah salah satu konten yang saya gunakan untuk validasi. Produknya ebook untuk belajar nulis konten. Hal yang divalidasi adalah “Apakah mengembangkan akun Threads dianggap perlu oleh kreator lain?”.

Validasi ini pastinya engga bisa cuma 1-2 kali. Datanya akan bias dan kurang relevan. Jadi, bahaslah premis masalah dengan kemasan berbeda sekurang-kurangnya 4-5 pos.

Tapi juga bukan dengan spam lima pos sekaligus dalam sehari. Audiens butuh waktu untuk menerima konten. Engga semua orang online saat kamu posting. Sabar!

Kalau sudah ada data yang masuk, barulah ambil kesimpulan. Apakah masalah dan idenya valid atau justru zonk? Kalau kontennya positif, lanjut ke fase berikutnya.

Tapi, jangan memaksakan kehendak kalau ternyata nihil sambutan. Kamu udah dikasih tanda dari data, coba cari premis lain dan ulangi prosesnya!

2. Bicarakan Benefit (3-4 Konten)

Ceritakan goals yang ingin kamu bantu capai lewat keberadaan produk digital. Topik ini sesuai jenis produk dan niche. Dalam konteks ini, ada baiknya buat produk digital dari pengalaman atau keahlian pribadi. Jadi ceritanya cenderung jujur dan apa adanya.

Ebook saya adalah tentang cara membangun 1.000 audiens pertama di Threads. Prosesnya sudah saya lalu sendiri saat pertama kali rilis. Di atas adalah salah satu contoh pos yang memancing validasi.

Di tahap ini, produk bisa aja udah mulai dikembangkan. Tapi engga perlu terlalu kompleks. Misal, kalau mau buat ebook, coba produksi 20-30% dari total halaman dulu.

Jadikan versi preview secara GRATIS. Lihat seberapa banyak audiens yang tertarik untuk melirik produk gratisan itu. Kalau dikasih gratis aja mereka enggan, apalagi disuruh bayar.

Kalau kamu engga berhasil dapat respon positif di tahap ini, berarti benefit dan wujud produknya kurang sesuai. Tapi, ide di tahap sebelumnya sudah valid.

Terus gimana? Ya, ganti wujud produk.

Mungkin target bukan butuh ebook, tapi worksheet atau malah konsultasi. Ulangi prosesnya! Supaya engga terlalu capek, ya bikin dummy di sini jangan terlalu kompleks.

3. Dapatkan Data dan Feedback (3-4 Konten)

Di proses pemberian akses gratis tadi, pastikan kamu dapat data kontak dari prospek. Saran saya, kamu bisa pakai platform BEEHIIV, Clicky, atau Mayar untuk kebutuhan ini.

Di alur aksesnya, platform tersebut akan meminta email pengguna. Jadi, kamu bisa mengirim pesan follow-up untuk meminta respon. Permintaan feedback ini juga bisa kamu instruksikan langsung di dalam versi gratis produk digital.

Tawarkan juga benefit sebagai timbal balik dari respon yang mereka berikan. Misal, kasih kode promo yang bisa dipakai di versi berbayar produk digitalnya.

Supaya datanya valid, kamu perlu menunggu responden yang cukup di tahap ini. Bagi saya, setidaknya 50-60 responden sudah bisa dijadikan acuan untuk mengambil keputusan berikutnya.

Jadikan juga komentar dan respon yang kamu terima sebagai social proof. Adanya testimoni akan bangun kepercayaan audiens baru ke ekosistem produkmu.

4. Rilis Utuh dengan Harga Ringan (1 Konten)

Kalau sudah mendapatkan data yang meyakinkan, lanjut dengan rilisan penuh. Buat mereka yang sudah mencoba ataupun audiens baru membayar untuk akses.

Di tahap ini, fitur ataupun benefit yang ditawarkan engga akan terlalu besar. Jadi, engga perlu pasang harga gila-gilaan. Kalau memungkinkan, cukup pasang biaya kurang dari Rp50.000 per akses tergantung benefitnya.

Tunggu promo berjalan, testimoni masuk, dan input dari pengguna yang sudah pakai diterima. Fokus promosi dulu sebelum menambahkan fitur baru.

Ulangi dari tahap pertama untuk menambahkan fungsi dan benefit baru dalam produk. Cara ini efektif untuk menaikkan nilai tawar dan harga produk. Jangan sampai kamu menambahkan fitur yang engga dianggap berguna sama user.

5. Saran Pengembangan

Melakukan proses di panduan ini lebih baik kalau kamu emang udah punya audiens yang cukup sesuai niche. Walaupun engga harus banyak followers, faktanya proses ini lebih bekerja dengan baik kalau kamu punya cukup audiens.

Proses kamu nulis dan gaya konten juga berdampak besar sama sambutan audiens. Suka ataupun engga, kalau kamu mau menghindari risiko bikin produk yang zonk, dimulai dengan paham caranya menyampaikan argumen dan ide produk lewat konten.

Kamu engga harus beli ebook saya. Ada banyak cara belajar di luar yang bisa kamu duplikasi. Tapi kalau mau hemat waktu dan caplok isi kepala saya waktu bikin konten, silakan ambil dari sini. Harganya setara 1-2 kali biaya makan siang aja kok.

Ebook ini sudah di-update dengan empat materi tambahan lain yang bisa langsung didapat GRATIS di dalam paketnya.